Selasa, 09 Agustus 2011

Fairy and Tale

Tentang Fairy and Tale

Berawal dari gw yang mencoba untuk menceritakan keseharian hidup gw, tapi ternyata ga berhasil. Bukan karna gw males nulis nya *sebenernya males juga sih haha* tapi lebih karena hidup gw akhir2 ini ga berjalan mulus, semulus pantat bayi. Lagi runyem banget dah hahaha

Seperti di postingan gw, yang ini, yang ini dan yang ini.. membuktikan emang ternyata gy banyak banget masalah nih hadeeeehh..

Makanya, mending gw buat cerita-cerita singkat aka cerpen.
Yah, hanya memanfaatkan kegiatan yang paling sering digunakan otak siie, yaitu berimajinasi dan memikirkan hal-hal roman hahaha Otak ku sayang, Otak ku sayang :D

Jadi, gw buatlah FairyTale ini..
Sebenernya emang niat awalnya itu ngebuat penggalan kisah dari sudut pandang yang serba tahu atau aku. Tapi malah ada yang keterusan sampe malah jadi cerpen ya sepertinya. Seperti di Tale 1, itu panjaaaaang buangeet sampe gw juga ngira itu cerpen.. ato novel kali yaa.. sanking panjangnya hahaha #sarap

Kenyataannya, Fairy itu untuk kisah yang menurut gw, sebagai penulis and pengaranganya, adalah kisah yang berakhir Happy Ending :)

Sedangkan Tale itu adalah kisah yang berakhir Sad Ending *sekali lagi, itu adalah menurut gw. Jadi kalau ternyata ada yang berpikir salah satu cerita Fairy atau Tale ga sesuai sama ending yang seharusnya, yah... mau bagaimana lagi hahahah #mintadigampar!

Fairy and Tale itu cerita yang gw buat dari beberapa refrensi yang gw baca. Ada komik, ada novel, ada majalah, ada famfic, ada adaaa aajaaaahhh deh pokoknyaa #pasangmukapolos

Ada juga siie yang gw adaptasi dari curhatan-curhatan temen gw atau nanti malah curhatan hati gw yaa O.o #whoknow's :P

Tapi yang pasti, walaupun itu adalah adaptasi dari curhatan atau pun refrensi yang gw baca, itu semua karya asli gw hhehehe Jadikalau mau kasih komentar, entah itu  menusuk atau membelai #APACOBA!! saya akan menerima dengan senang hati.

Harapan gw siie, yang baca Fairy and Tale itu bisa mengerti tulisan gw wkwkwkwk

CiiiaaaooooooCiiiiaaaoooo Meeeooonngggg

Fairy 1 : Ingin Ku katakan

Cinta yang takkan jadi Cinta
Kalimat yang ingin ku katakan
Kalimat yang tak dapat ku katakan

Ku melihatnya. Bertemu lagi dalam sebuah reuni kecil-kecilan.
Sudah 2 tahun. Ternyata sudah 2 tahun tak bertemu dengannya. Dia terlihat berbeda. Rambutnya lebih panjang. Semakin cantik dan aku terpana. Tentu saja.

Dulu, kami sepasang kekasih. Dia menyatakan cinta nya pada ku. Aku menerimanya. Pasti. Karena sebenarnya aku sudah menyukai nya jauh sebelum ia menyadari keberadaan ku. Dari sebelum ia menganggap ku sebagai laki-laki.

Dulu, dalam seminggu, 2 atau 3 kali kami selalu pulang bersama. Aku mengantarkannya sampai rumahnya. Tapi hanya itu. Saat itu pertama kalinya aku berpacaran. Menurutmu, bagaimana aku tahu apa yang harus aku lakukan? Berjalan berdampingan dengannya saja sudah membuat ku tidak tenang.

Dalam perjalanan ku mengantarnya pulang, dia banyak bercerita tentang hari nya. Dia terlihat grogi, sangat grogi. Tapi aku selalu diam. Aku tidak tahu harus bagaimana menanggapinya. Terlalu sibuk mendengarkan suara jantung ku. Namun sepertinya yang terpancar di wajah ku saat itu adalah ekspresi marah. Bodoh!

Sekeras apapun aku berusaha untuk bersikap baik padanya, tak pernah bisa ku lakukan dengan benar. Untuk bilang 'Aku juga menyukai mu' saja, rasa nya seperti ingin mati.

Hari itu, dia menangis, sambil berkata bahwa dia tidak mengerti apa mau ku. Karna sikap ku yang terkesan dingin itu. Bodoh! Bodohnya aku. Karena tidak ingin melihatnya menangis, aku malah mengatakan yang tidak ingin ku katakan " Baiklah, Kita putus saja ". Aku tidak tahu apa yang aku ucapkan. Bodoh. Bodoh sekali diri ku.

Kini dia muncul lagi dihadapan ku. Semakin cantik. Dan berbeda. Waktu merubah seseorang, itu kenyataan. Kini dia lebih ceria dan agak blak-blakan. Dan rasa yang dulu, Cinta pertama ku. Kembali saat melihatnya.

Aku juga sudah berubah sebenarnya. Bukan lelaki pengecut seperti 2 tahun yang lalu. Kini aku bisa menggenggam tangan wanita mana pun yang aku inginkan. Aku bisa berkata 'Aku suka Kamu' setiap harinya.

Apakah tidak apa-apa bila aku katakan itu sekarang? Mengatakan "Aku sudah menyukai mu semenjak kau masih belum mengenalku" ?? Bukankah sudah terlambat? Sepertinya terlambat 2 tahun untuk itu.

Tapi aku tidak ingin lari lagi. Aku tidak mau kembali menjadi pengecut seperti dulu. Walaupun mungkin dia akan menolak ku. Walau terlihat bodoh dan memalukan. Bukankah lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Bagaimanapun aku harus mencobanya. Mengatakan yang ingin kukatakan padanya dari 2 tahun yang lalu. Jika tidak, Apa bedanya diriku yang sekarang dan diri ku 2 tahun yang lalu?

Aku akan mencobanya. Walau kemungkinan ia akan menerima ku tidak lah banyak. Aku akan tetap mencobanya. Aku merasa, aku akan menyesal apabila aku tidak mengatakannya. Aku tidak boleh lari lagi.

Besok. Ya, besok. Aku akan menunggu nya. Di halte bis tempat ia biasa menunggu. Aku akan ungkapkan perasaan ku yang telah lama terpendam.

Cinta yang takkan jadi Cinta
Kalimat yang ingin ku katakan
Kalimat yang tak dapat ku katakan
Semoga dapat berakhir bahagia :)

Senin, 08 Agustus 2011

Tale 2 : Ku mohon..

Memangnya Benci dan Dingin itu beda nya apa?

Aku ingin memulai lembaran baru. Sebagai temannya. Cukup sebagai teman.
Aku bertanya pada nya, " Kita masih teman kan? " ..
" Ya " jawabnya.

Walau aku tahu, mungkin akan sulit, sangat sulit bahkan. Untuk kita bisa kembali seperti dulu. Bercanda dan tertawa seperti dulu. Tapi itu cukup. Aku masih bisa menjadi temannya. Sebenarnya, bila dia berkata tidak mau menjadi teman ku lagi. Atau bahkan tidak ingin melihat ku lagi. Menemui ku lagi. Dan membenci ku. Aku sudah siap. Mungkin siap. Tapi lebih baik. Karena aku sadar aku adalah parasit dalam hidupnya.

Kami memulai lembaran baru. Sebagai teman. Aku berusaha. Aku tahu mungkin dia belum memaafkan ku. Aku sadar kesalahan ku sulit di maafkan. Apalagi di lupakan. Tapi aku akan berusaha. Berusaha bersikap ceria dan seperti dulu, saat masih menjadi teman dekatnya.

Tapi kenyataanya, dia berubah. Dingin. Sangat dingin. Dingin yang menusuk.
Kadang, terasa seperti dia tidak ingin bicara dengan ku. Ia membenci ku di balik kata-katanya yang biasa namun lebih singkat. Ia tidak peduli pada ku. Bahkan kadang aku merasa dia ingin aku menghilang dari hidupnya. Sakit. Sakit sekali, kau tahu?

Aku berusaha. Aku selalu berusaha agar terlihat ceria dan seperti aku yang dulu. Berharap kau bisa kembali seperti dulu juga.

Butuh waktu yang panjang sebelum aku mengirimkan pesan di hape mu. Aku harus memilah kata-kata ku. Itu pasti. Butuh waktu yang tidak sedikit sebelum aku bicara pada mu. Aku harus terlihat sempurna. Sempurna dalam arti tidak akan menjadi parasit lagi untuk mu. Dan tidak mengganggu hidup mu.

Aku tahu. Aku memang selalu membuat masalah. Menyeretmu dalam kesulitan. Mungkin menyakiti mu. Tapi aku berubah. Aku ingin berubah. Aku akan berubah. Karena aku tidak ingin kehilangan orang-orang yang aku sayangi. Aku tidak ingin kehilangan mu. Walau sulit untuk kembali seakrab dulu.

Aku janji aku akan berusaha berubah. Karena itu, kumohon.. Jangan lakukan hal itu terhadap ku. Jangan menerima ku lagi sebagai teman mu tapi kau bersikap dingin pada ku. Itu menyakitkan. Kumohon. Jangan lakukan itu.

Setiap kau bersikap seperti itu, mengacuhkan ku bagai sampah, saat itu pula ada rasa sakit. Seperti belati yang tak pernah puas menusuk-nusuk ku.

Kumohon... Jangan lakukan itu pada ku.  Lebih baik di benci daripada kau lakukan ini pada ku