Kamis, 15 September 2011

Tale 3 : Hanya Adik Bagi Nya

Apakah Kau mencintai ku? Menyayangi ku? Setidaknya menyukai ku??
Apakah kau merasakan apa yang aku rasakan? Aku merasa hampa..

Hampa. Disini. Sekarang. Sampai saat ini. Pada diri mu. Pada rasa mu. Dulu tidak seperti ini.
Dulu kau perhatian. Hangat. Bagai matahari di musim semi. Dulu kau selalu tersenyum. Seperti sang rembulan di malam hari.

Aku tidak mengerti. Betul-betul tidak mengerti apa yang terjadi pada mu. Ada apa dengan mu? Pada cinta mu? Kau berubah. Dengan sangat jelas. Kemana kehangatan itu? Kemana senyum itu?

Kini kau perlakukan aku seperti orang lain. Kau semakin menjauh dari ku. Kau acuhkan aku. Membuat ku seperti orang bodoh. Berusaha untuk bisa menghabiskan waktu dengan mu. "Aku sibuk", hanya itu jawab mu dan kau pergi tinggalkan ku. Lagi.

Apa yang terjadi? Apa yang kau inginkan? Apa kau sudah tidak mencintai ku lagi? Apa kau sudah bosan dengan ku? Atau apakah aku berbuat kesalahan yang fatal hingga kau tidak dapat memaafkan ku? Apa maksud mu melakukan hal ini pada ku??

Hari itu hari ulang tahun ku. Aku tahu kau tidak akan melupakan hal itu. Biasanya kau akan menelpon ku di tengah malam pergantian hari dan menyanyikan lagu ulang tahun untuk ku. Aku pikir kau akan melakukannya lagi. Seperti biasa. Dan aku menunggu nya. Namun, tidak ada telfon dari mu. Tidak ada. Hingga saat ini. Bahkan pesan dari mu pun tidak menghiasi inbox ku. Apakah kau lupa? Ku harap tidak. Ku harap kau hanya sibuk.  Ya, Kau pasti sedang sangat sibuk hingga tidak sempat. Pasti.

Baru berpikir seperti itu, ku dengar pintu kamar ku di ketuk. Dia datang. Aku yakin sekali.

Segera ku melompat meraih pintu dan berlarike bawah. Sayup kudengar suara ibu ku yang menyuruh ku untuk tidak berlari di tangga, tapi ku acuhkan. bila itu benar dia, aku sangat ingin bertemu. Aku merindukannya. Dan aku tidak akan membiarkannya menunggu lama. dia pasti ingin bertemu dengan ku. Mungkin dia menyiapkan kejutan untuk ku, maka dari itu dia tidak menelpon ku. Dan mengacuhkan ku, menjauhi ku, mungkin juga adalah salah satu trik untuk kejutan ku.


"Kenalkan. Ini pacar ku. Bulan depan kami akan menikah."

Tidak. Tidak mungkin. Apa yang terjadi disini??
Aku tidak percaya hal ini terjadi. Aku tidak akan tertipu. Ini pasti salah satu trik nya juga. Aku pasti bermimpi. Cepatlah terbangun, Hey diri ku yang bodoh!!!

Bahkan sampai saat aku menuliskan cerita ini. Aku tidak percaya. Aku tidak bisa dan tidak ingin mempercayainya sama sekali. Ini pasti mimpi. Aku harus bangun. Tapi bagaimana caranya terbangun, bila sekarang yang ada di hadapan ku adalah diri nya, dengan jas putih bersih, menunggu mempelai wanita nya di depan altar?? Tolong! Ku mohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini!!

Hari ini kau terlihat sangat tampan. Senyum tak pernah lepas dari wajah mu. Bagai pangeran berkuda putih yang bersiap menjemput sang putri. Andai aku yang menjadi sang putri. Tapi bukan aku. Bukan aku.

Kau terlihat sangat bahagia. Wajah yang tak pernah aku lihat sebelum nya. Aku senang. Dan sakit. Melihat wajah bahagia mu membuat ku turut tersenyum. Namun bukan aku. Bukan aku yang membuat mu tersenyum secerah matahari. Bukan aku yang membuat mu menunjukkan wajah bahagia itu. Bukan aku. Dan takkan penah bisa aku menggantikan dirinya.

Kau bukan lagi pangeran ku..
Tapi lucunya, Aku masih seorang putri yang tak pernah memiliki mu.
Aku akan tetap tersenyum. Tersenyum dengan mu. Dibalik tangis ku..
Bukan atas nama cinta.. Lebih untuk sebuah luka..